Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Tagor Rio Pasaribu, S.E., bersama unsur Forkopimda Kota Jayapura meninjau Program MBG di SD YPK Yoka Baru, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Selasa. 22/4/2025 (foto;korem172/PWY
JAYAPURA | Papuareels.id — Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Tagor Rio Pasaribu, S.E., bersama unsur Forkopimda Kota Jayapura meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD YPK Yoka Baru, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Selasa (22/4/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama mendorong peningkatan gizi anak-anak sekolah di wilayah Papua.
Pelaksanaan running perdana program MBG dari mitra Badan Gizi Nasional (BGN) pada hari ini berlangsung di lima titik dapur mitra BGN di wilayah Korem 172/PWY, masing-masing satu titik di Kota Jayapura, dua titik di Kabupaten Jayapura, satu titik di Kabupaten Jayawijaya, dan satu titik di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Brigjen TNI Tagor Rio Pasaribu dalam keterangannya menyampaikan bahwa seluruh Komandan Satuan (Dansat) di wilayah telah dikumpulkan oleh Presiden di Jakarta beberapa waktu lalu untuk diberikan arahan khusus terkait program MBG ini. Hal tersebut dilakukan mengingat pentingnya pemenuhan gizi anak-anak sekolah sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045.
"Hasil riset menunjukkan banyak anak-anak di Indonesia, termasuk Papua, berangkat sekolah dalam kondisi belum makan atau sarapan. Padahal, hal ini sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan semangat belajar mereka di sekolah. Bagaimana kita mau mencapai Indonesia Emas kalau gizi mereka tidak dipenuhi," tegas Danrem.
Lebih lanjut, Danrem menyampaikan bahwa program ini bukan hanya menyasar anak-anak sekolah, tetapi juga balita dan ibu hamil sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting di Papua.
"Tidak ada ego di sini. Kita semua berkolaborasi dan bersinergi menyukseskan program ini. Ini adalah semangat kita bersama. TNI hanya mendorong dan mendukung seluruh stakeholder agar program ini berjalan baik dan lancar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala SD YPK Yoka Baru, Welhelmina Makdalena Bano, menyambut antusias program MBG yang digulirkan pemerintah. Ia menyebutkan bahwa program ini menjadi yang pertama kali dilaksanakan di sekolah mereka, bahkan di lingkungan Yayasan Pendidikan Kristen yang berada di Distrik Heram yang berjumlah 12 sekolah.
"Saya secara pribadi dan atas nama yayasan menyampaikan terima kasih karena kami menjadi yang pertama menerima program MBG ini. Apalagi murid kami di sini mayoritas adalah Orang Asli Papua," ungkap Welhelmina.
Terkait adanya penolakan dari sebagian orang tua, Welhelmina menyatakan pihak sekolah akan terus melakukan edukasi agar masyarakat memahami manfaat besar program ini.
"Kami menyadari masih ada penolakan, namun kami dari yayasan akan memberikan edukasi kepada orang tua murid. Karena kami semua berharap program ini dapat terus berjalan demi masa depan anak-anak kami," pungkasnya. (Korem172/DanTop)