SENTANI | Papuareels.id – Dalam semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, warga Kampung Ifale menggelar aksi Jumat Bersih dengan membersihkan Sungai Kally Pomehau. Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda, pelajar, mahasiswa, serta warga kampung secara swadaya.
Kepala Kampung Ifale, Lukas Mokay, mengatakan bahwa kegiatan ini terinspirasi dari hutan sagu di Kampung Sereh dan bertujuan untuk mengembalikan kelestarian alam serta budaya bercocok tanam yang telah diwariskan oleh leluhur.
“Kami tidak menunggu bantuan dari pemerintah, tetapi bergerak dengan kemampuan dan talenta yang Tuhan berikan. Sungai ini dulunya terkena dampak banjir bandang tahun 2019, tertutup lumpur dan tanaman air, sehingga menyulitkan warga untuk berkebun. Oleh karena itu, kami berinisiatif membersihkannya secara mandiri,” ujar Lukas Mokay.
Selain membersihkan sungai, warga juga berencana menanam kembali pohon sagu di wilayah masing-masing serta berkebun di Gunung Yanggo Mokho. Mengingat kondisi medan yang tidak memungkinkan penggunaan alat berat seperti ekskavator, seluruh pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia secara gotong royong.
Gerakan ini juga menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya lokal, sebagaimana filosofi masyarakat Sentani, Phulau Eramokhoy, yang berarti bekerja sama tanpa pamrih.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi kampung-kampung lain untuk menjaga lingkungan dan tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Jika kita bekerja bersama, maka hasilnya juga untuk kita semua,” tambah Lukas Mokay.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan, warga Ifale berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian alam serta menghidupkan kembali tradisi bercocok tanam yang menjadi identitas budaya mereka. (DanTop)
