-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Presiden RI Prabowo Subianto Resmikan Precious Metal Refinery Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik

17 Maret 2025 | Maret 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-17T13:20:57Z

Precious Metal Refinery Smelter PT Freeport Indonesia diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin, 17/3/2025 (Foto ; SetPres)


GRESIK | Papuareels.id – Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, meresmikan Precious Metal Refinery Smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3). Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam industri pengolahan mineral di Indonesia, yang bertujuan meningkatkan hilirisasi dan nilai tambah hasil tambang bagi perekonomian nasional.

Presiden tiba di smelter pada pukul 13.40 WIB menggunakan kendaraan listrik dan disambut oleh jajaran direksi PT Freeport Indonesia serta pejabat daerah dan nasional. Kunjungan kerja ini berlangsung hingga pukul 14.30 WIB dengan dihadiri sekitar 300 orang, termasuk pejabat tinggi negara seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudi Saladdin, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anang Avianto, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Investasi Strategis di Sektor Pengolahan Mineral

Dalam laporannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa smelter ini merupakan pabrik pemurnian emas pertama di Indonesia, yang mulai dibangun pada 2021 dengan investasi senilai 4,2 miliar USD. Fasilitas ini mampu mengolah 50 ton konsentrat emas dari tambang Freeport di Papua, menghasilkan emas senilai Rp10 triliun per tahun.

"Kita ingin memastikan seluruh konsentrat dapat dimanfaatkan di dalam negeri agar nilai tambahnya maksimal. Hilirisasi ini adalah kunci agar Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tetapi juga memiliki industri pengolahan yang kuat," ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.

Presiden juga menekankan pentingnya menjaga kedaulatan sumber daya alam serta menghindari penyelundupan emas ke luar negeri. "Indonesia memiliki cadangan emas terbesar keenam di dunia. Kita harus memastikan hasil tambang ini dikelola dengan baik dan memberikan manfaat bagi rakyat," tegasnya.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyetujui perpanjangan izin ekspor bagi PT Freeport Indonesia akibat insiden kebakaran yang sempat terjadi di smelter Gresik. Perbaikan fasilitas tersebut ditargetkan selesai dalam waktu maksimal enam bulan.


Dampak Ekonomi dan Komitmen Investasi

Presiden menegaskan bahwa pembangunan smelter ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mempercepat industrialisasi dan menciptakan lapangan kerja. Ia menyebutkan bahwa terdapat 30 proyek besar lain yang sedang dan akan dikembangkan, dengan target menciptakan 8 juta lapangan kerja baru.

"Indonesia harus menjadi negara yang mampu mengolah sumber daya alamnya sendiri, bukan hanya mengekspor bahan mentah. Dengan hilirisasi, kita bisa meningkatkan daya saing industri dalam negeri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," ujar Prabowo.

Sebagai bentuk simbolis peresmian, Presiden meletakkan emas batangan dan menandatangani prasasti Precious Metal Refinery Smelter PT Freeport Indonesia.

Pada pukul 14.17 WIB, Presiden dan rombongan meninggalkan lokasi menuju Helipad JIIPE dengan pengawalan dari Polda Jawa Timur dan TNI. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan tertib dan aman.


Dukungan untuk Industri Nasional

Peresmian smelter ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung industrialisasi berbasis sumber daya alam. Selain meningkatkan pendapatan negara, fasilitas ini diharapkan mampu mendorong pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor industri pertambangan.

"Indonesia harus menjadi pusat industri pengolahan mineral di Asia dan dunia. Kita memiliki sumber daya yang besar, dan dengan manajemen yang baik, kita bisa menjadi pemimpin di sektor ini," pungkas Presiden Prabowo.

Dengan beroperasinya smelter ini, Indonesia semakin dekat dengan visi menjadi negara industri maju yang mandiri dan berdaya saing global. (SetPres/DanTop) 

×
Berita Terbaru Update