-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pj. Bupati Jayapura Buka Monitoring Program Makan Bergizi Gratis, Siapkan 12 Dapur Gizi untuk Siswa

21 Maret 2025 | Maret 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-21T04:45:08Z
Pj. Bupati Jayapura Dr. Ir. Semuel Siriwa, M.Si, saat diwawancarai wartawan usai buka kegiatan Triwulan I Anggota MRP Pokja Perempuan di Kampung Yobeh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.  Selasa, 18/3/2025 (Foto ; Dani)

SENTANI | Papuareels.id – Penjabat (Pj.) Bupati Jayapura, Dr. Ir. Semuel Siriwa, M.Si, secara resmi membuka kegiatan monitoring triwulan pertama pelaksanaan Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kampung Yobeh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Program ini juga menekankan keterlibatan perempuan asli Papua dalam penyediaan makanan bergizi bagi siswa.


Dalam rangka mendukung program tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura berencana menyiapkan 12 dapur gizi yang akan melayani kebutuhan gizi siswa. Pemkab saat ini masih berkoordinasi dengan Kodim dan Badan Gizi Nasional terkait pengelolaan dapur gizi tersebut. Namun, hingga kini belum ada yayasan yang memenuhi syarat sebagai mitra dalam program ini. Oleh karena itu, Pemkab terus mencari yayasan yang berdomisili di daerah setempat untuk mengelola dapur gizi.

"Asumsi kami adalah satu dapur untuk setiap 3.500 siswa atau dalam radius maksimal 10 kilometer. Dengan jumlah siswa di Jayapura mencapai 42.000 orang, diperkirakan akan ada sekitar 12 dapur. Namun, jika mengacu pada jarak, jumlah dapur bisa lebih banyak," ujar seorang pejabat terkait.


Prioritaskan Bahan Pangan Lokal

Dalam pelaksanaannya, Pemkab Jayapura menekankan penggunaan bahan pangan lokal agar perekonomian masyarakat juga ikut berkembang. "Kami ingin uang yang masuk ke kampung tetap berputar di kampung itu sendiri. Kebutuhan sayur, telur, dan ikan bisa dipenuhi oleh masyarakat lokal melalui pertanian pekarangan dan perikanan di danau-danau sekitar," jelasnya.


Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap ketahanan pangan lokal tetap terjaga serta mendorong kesejahteraan masyarakat desa. "Kata kuncinya, bahan baku makanan bergizi tidak didatangkan dari luar, tetapi dipenuhi dari dalam kabupaten, distrik, kampung, bahkan lingkungan sekolah itu sendiri," tambahnya.


Dengan adanya dapur gizi ini, diharapkan siswa dapat memperoleh asupan gizi yang lebih baik guna mendukung perkembangan dan prestasi belajar mereka. Sementara itu, monitoring terhadap program MBG akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas dan keterlibatan masyarakat dalam program ini. (DanTop) 
×
Berita Terbaru Update