-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ketua PGGJ KLB NM, Menolak Pelantikan Panitia Komprensi Tanpa Persetujuannya

24 Maret 2025 | Maret 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-24T08:31:59Z
Pdt. Naftali Modouw, S.Th, Ketua PGGJ KLB, saat diwawancarai di Gedung GPDI Ebenheser Yahim. Selasa, 24/3/2025 (Foto ; Dani)


SENTANI | Papuareels.id – Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ) versi Konferensi Luar Biasa (KLB), Naftali Modouw, S.Th, menegaskan bahwa pelantikan panitia komprensi yang dilakukan baru-baru ini adalah ilegal dan tidak sah. Ia menyatakan bahwa proses tersebut dilakukan tanpa persetujuannya dan tanpa melibatkan dirinya sebagai Ketua Umum yang sah.

Dalam wawancara yang berlangsung di Gereja GPDI Jemaat Ebenheser Yahim Sentani, Kabupaten Jayapura, Modouw menyampaikan keprihatinannya terhadap dualisme kepemimpinan yang masih terjadi di tubuh PGGJ. Menurutnya, perpecahan ini telah berdampak pada hubungan antar-sinode, yang hingga saat ini belum sepenuhnya dipulihkan.

“Saya telah meminta teman-teman pengurus untuk bersabar dan menunggu rapat resmi guna membahas pembentukan panitia komprensi. Namun, mereka justru mengambil alih urusan organisasi tanpa sepengetahuan saya dan langsung menggelar pelantikan panitia komprensi. Ini jelas bertentangan dengan aturan organisasi,” ujar Modouw.

Ia juga menyoroti bahwa selama masa kepemimpinannya, masih ada beberapa sinode yang belum bergabung dengan PGGJ, seperti GPDI, Kalam Kudus, GBGP, dan GKD. Oleh karena itu, ia berharap sebelum komprensi dilaksanakan, perlu diadakan pertemuan rekonsiliasi untuk menyatukan kembali seluruh sinode dan klasis di Kabupaten Jayapura.

"Saya ingin di akhir kepemimpinan saya, semua gereja Tuhan di Kabupaten Jayapura dapat bersatu kembali. Saya meminta kepada pemerintah Kabupaten Jayapura, Bupati yang akan dilantik, serta semua lembaga mitra gereja untuk memfasilitasi rekonsiliasi ini," tambahnya.

Modouw menegaskan bahwa hanya dirinya sebagai Ketua Umum yang sah yang berhak menggelar komprensi. Oleh sebab itu, ia meminta agar pelantikan panitia komprensi yang telah dilakukan dinyatakan batal secara hukum hingga tercapai kesepakatan bersama melalui proses rekonsiliasi.

"Kita perlu duduk bersama, berdialog, dan menyatukan semua pihak sebelum mengambil keputusan besar. Saya berharap ada pertemuan antara semua hamba Tuhan, bukan hanya dua kubu, tetapi seluruh sinode dan klasis yang ada," tegasnya.

Modouw menutup pernyataannya dengan menyerukan rekonstruksi dan rekonsiliasi dalam tubuh PGGJ agar ke depan organisasi ini dapat kembali berjalan dalam semangat persatuan dan pelayanan. (DanTop) 
×
Berita Terbaru Update