SENTANI | Papuareels.id – Program Makan Bergizi Nasional (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat terus berlanjut di Jayapura. Hingga saat ini, satu dapur telah dibangun dan beroperasi, sementara delapan unit tambahan direncanakan untuk segera dibangun.
Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf. Hendri Widodo, dalam wawancara pada kegiatan triwulan pertama monitoring pelaksanaan MBG di Kampung Yobeh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, menjelaskan bahwa lokasi pembangunan dapur tambahan sudah dipetakan. Saat ini, tim dari pusat sedang melakukan survei untuk menilai kelayakan lokasi. Jika dinilai tidak layak, maka lokasi lain akan dipilih sebagai alternatif.
"Intinya, dapur-dapur yang dibangun ini bertujuan untuk mewadahi kebutuhan masyarakat dan mengakomodasi penerima manfaat," ujar Widodo.
Selain pembangunan dapur, program ini juga melibatkan mitra atau vendor penyedia makanan. Beberapa vendor telah mendaftar, tetapi masih menunggu verifikasi dari tim pusat. Verifikasi ini penting untuk menentukan apakah vendor layak untuk menyuplai makanan bagi sekolah-sekolah yang telah ditentukan.
Saat ini, uji coba program sudah dimulai di Kota Jayapura melalui satu mitra yang menyediakan makanan kering. Kebijakan ini diambil untuk menyesuaikan kebutuhan siswa yang beragam, baik yang beragama Islam maupun non-Muslim. Setelah Idulfitri, makanan akan disajikan dalam bentuk masakan seperti biasa.
Dandim juga menekankan bahwa lokasi dapur yang akan dibangun harus memiliki status kepemilikan tanah yang jelas dan bersih dari sengketa. Hal ini untuk menghindari kendala hukum yang bisa menghambat operasional dapur.
Untuk Kabupaten Jayapura, beberapa lokasi telah disurvei, termasuk di Hawai, Lanut, dan Doyo. Namun, kepastian pembangunan masih menunggu keputusan akhir dari tim pusat.
Dalam kaitannya dengan sekolah-sekolah yang akan menerima manfaat dari program ini, Dandim memastikan bahwa seluruh sekolah telah dipetakan, dan setiap sekolah akan diarahkan ke dapur terdekat agar layanan dapat berjalan optimal.
Program MBG diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak sekolah dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah serta masyarakat setempat, untuk memastikan keberlanjutannya. (DanTop)