 |
| Sekda Kabupaten Jayapura yang juga Plt. Dinas Pendidikan. Dr. Hana Salomina Hikoyabi, S.Pd,. M.KP, saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya. Jumat, 14/3/2025 (Foto ; Dani) |
SENTANI | Papuareels.id – Pemalangan SDN Inpres Harapan yang terjadi selama 2 minggu akhirnya berakhir setelah dilakukan negosiasi antara pihak terkait. Sekolah tersebut dibuka kembali pada pukul 05.20 WIT oleh pemilik hak ulayat Bapak Godlief Ohee, yang sebelumnya melakukan pemalangan.
Menurut keterangan Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi, S.Pd., M.KP., yang juga Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini dilakukan di Polres Jayapura. Hadir dalam pertemuan tersebut Kapolres Jayapura, AKBP. Umar Nasatekay, perwakilan BPN, masyarakat adat, perwakilan yayasan, serta berbagai pihak dari pemerintah daerah, termasuk B2KP, Aset Pemerintah, Kabag Hukum, dan Dinas Pendidikan.
"Diskusi sempat berlangsung tegang, sehingga kami istirahat selama 15 menit sebelum melanjutkan kembali. Dalam pembicaraan kedua, disepakati bahwa sekolah harus dibuka hari ini agar anak-anak bisa kembali belajar dan bersiap menghadapi liburan," ujar Dr. Hana S. Hikoyabi.
Salah satu poin penting dalam negosiasi adalah perhatian khusus terhadap hak pendidikan bagi anak-anak dari suku yang memiliki hak atas lahan SD Lentera Harapan dan SMP terkait. Marga Ohee serta marga-marga lain yang memiliki hak atas tanah tersebut diminta untuk mendapatkan kebijakan khusus dari yayasan agar mereka bisa bersekolah secara gratis.
Setelah negosiasi panjang, Bapak Godlief Ohee bersama Bapak Yubel Ohee, dengan kesadaran penuh membuka kembali sekolah tanpa perlawanan. Keputusan ini diambil setelah berbagai pihak mencapai kesepakatan yang mengakomodasi kepentingan semua pihak, khususnya masyarakat adat.
Dengan dibukanya kembali SD Lentera Harapan, diharapkan kegiatan belajar-mengajar dapat kembali berjalan normal, dan anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dengan baik tanpa gangguan lebih lanjut. (DanTop)
Posting Komentar