Pj. Gubernur Papua Mayjen TNI (Purn.) Ramses Limbong, S.IP., M.Si di dampingi (Pj) Bupati Jayapura Dr. Ir. Semuel Siriwa, M.Si., melihat lansung pelayanan kesehatan di PKM Sentani, Kabupaten Jayapura. (Foto ; Doc DinkesKJ)
SENTANI | Papuareels.id – Kasus penyakit di Kabupaten Jayapura masih tinggi pada tahun 2024, dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Malaria sebagai penyakit paling dominan. Data dari BPJS Kabupaten Jayapura mencatat sebanyak 80.000 kasus terjadi di puskesmas. Selain itu, hipertensi masuk dalam 10 besar penyakit dengan jumlah 6.099 kasus sepanjang tahun.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas, terutama bagi penderita penyakit tersebut, diperlukan anggaran sebesar Rp9,75 miliar sepanjang tahun 2024. Sementara itu, pelayanan di klinik dan dokter praktik membutuhkan dana Rp2,7 miliar dalam periode yang sama.
RSUD Yowari mencatat total 95.897 kunjungan pasien sepanjang tahun 2024, meningkat 6,23% dibanding tahun 2023. Dari jumlah tersebut, sebanyak 48.912 pasien menjalani rawat jalan, sedangkan 9.929 pasien dirawat inap. Rumah sakit ini memiliki 158 tempat tidur untuk menangani pasien.
Pembiayaan layanan kesehatan gratis di RSUD Yowari sepanjang tahun 2024 mencapai Rp28,92 miliar. Pengeluaran tertinggi berasal dari penanganan penyakit kronis kecil pada layanan rawat jalan serta infeksi bakteri pada rawat inap. Kelompok usia 26–30 tahun menjadi yang paling banyak mengakses layanan kesehatan, dengan total biaya mencapai Rp2,9 miliar.
Kondisi ini menegaskan pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan serta upaya pencegahan penyakit sebagai langkah strategis menekan beban belanja kesehatan. Program cek kesehatan gratis yang digalakkan pemerintah diharapkan dapat membantu mengurangi angka kesakitan serta mengalihkan anggaran kesehatan ke sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi. (HumasDinkesKJ/DanTop)
Posting Komentar