Sekretaris Pansus DPRP/DPRK MRP PAPUA. Yulius Irianto Ohee, S.Sos, ketika melakukan monitoring dan kordinasi bersama Kesbangpol dan Anggota PANSEL DPRK, di Ruang Pansus MRP Papua, Kamis, 28/11/2024. (foto ; Doc PansusMRP Papua)
SENTANI | Papuareels.id – Dalam upaya memastikan pelaksanaan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK) kursi pengangkatan berjalan lancar, Majelis Rakyat Papua (MRP) mengadakan agenda monitoring dan koordinasi.
Melalui Panitia Khusus (Pansus) DPRP/DPRK, MRP bertujuan mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi selama proses pemilihan berlangsung. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 28 November 2024, di Kantor Panitia Seleksi (Pansel) Kabupaten Jayapura, Sentani.
Sekretaris Pansus DPRP/DPRK MRP PAPUA. Yulius Irianto Ohee, S.Sos, menyampaikan bahwa agenda ini juga menjadi wadah untuk merespons aspirasi yang telah disampaikan calon anggota DPRK. "Kami ingin memahami tantangan yang dihadapi Pansel serta menindaklanjuti pengaduan yang telah diajukan oleh para calon DPRK kepada MRP sebelumnya," ujarnya.
Dua agenda utama dalam pertemuan ini meliputi:
1. Pemantauan tahapan pemilihan yang sedang berlangsung serta evaluasi kendala yang ditemui di lapangan.
2. Koordinasi antara Pansus DPRK MRP dan pihak terkait, termasuk Pansel DPRK dan Kesbangpol, untuk merumuskan solusi atas aspirasi calon DPRK.
"Namun, dari undangan yang telah disampaikan kepada Penjabat Bupati Jayapura, Kepala Kesbangpol, dan anggota Pansel DPRK, hanya satu perwakilan dari Kesbangpol dan tiga anggota Pansel DPRK yang hadir dalam pertemuan ini," ucap Irianto, melalui pesan washapnya, Senin (2/12/2024).
"Kehadiran perwakilan tersebut tetap memberikan gambaran penting mengenai permasalahan dan progres yang sudah dicapai. Hasil dari pertemuan ini akan kami sampaikan kembali kepada para calon DPRK yang mengajukan aspirasi," tambah Yulius Ohee.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi kelancaran pemilihan DPRP/DPRK kursi pengangkatan di Papua, sehingga tercipta proses yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. (DanTop)
Posting Komentar