Wakil Ketua Aliansi Honorer Nasional (AHN Papua Barat. Nofri Mariawasi. saat berpose di ruang kerjanya di Manokwari. Jumat, 22/11//2024. (foto ; Nof Wari).
MANSEL | Papuareels.id – Isu tenaga honorer di Indonesia, khususnya di Kabupaten Manokwari Selatan. Provinsi Papua Barat, menjadi semakin kompleks dan mendesak. Salah satu tantangan utama adalah penyelesaian status tenaga honorer yang harus tuntas pada 24 Desember 2024, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023.
Wakil Ketua Aliansi Honorer Nasional (AHN) Provinsi Papua Barat. Nofri Mariwasi, menyayangkan bahwa hanya sedikit calon kepala daerah yang memberikan perhatian serius terhadap nasib tenaga honorer.
“Kami sangat mengapresiasi pasangan calon kepala daerah 'Manis', khususnya calon Bupati Maxsi Nelson Ahoren, yang berani menyuarakan persoalan tenaga honorer. Ini menjadi perhatian besar, terutama di Kabupaten Manokwari Selatan, di mana kondisi tenaga honorer sangat memprihatinkan,” ujar Wakil Ketua Aliansi Honorer Nasional Papua Barat kepada Papuareels.id melalui telepon, Jumat (22/11/2024).
Persoalan Honorer di Manokwari Selatan. Wakil Ketua menjelaskan bahwa tenaga honorer di wilayah Papua Barat menghadapi berbagai tantangan, termasuk gaji yang rendah dan pencairan yang kerap tertunda hingga tiga bulan. “Kondisi ini tidak layak secara penghidupan, tetapi prestasi tenaga honorer tetap perlu diapresiasi. Sebagian besar keberhasilan pekerjaan di kabupaten ini adalah hasil kerja keras mereka,” ungkap Mariwasi.
Ia juga menyoroti peran Maxsi Ahoren sebagai mantan Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRP) yang pernah memperjuangkan kuota pengangkatan bagi tenaga honorer di Papua Barat. “Beliau berhasil mendorong alokasi kuota pengangkatan sebanyak 8.200 tenaga honorer. Kuota ini dibagi ke berbagai kabupaten/kota, termasuk Manokwari Selatan,” tambahnya.
Dukungan kepada Pasangan "Manis" Aliansi Honorer Nasional Papua Barat secara tegas memberikan dukungan penuh kepada pasangan “Manis”, pasangan calon nomor urut tiga dalam Pilkada Manokwari Selatan.
“Saya, menghimbau seluruh tenaga honorer di Manokwari Selatan untuk mendukung pasangan ini. Maxsi Ahoren telah menunjukkan komitmen nyata untuk memperbaiki nasib honorer, termasuk rencana menaikkan gaji mereka hingga setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP),” kata Wakil Ketua Aliansi.
Menurutnya, Maxsi Ahoren adalah sosok pemimpin yang berani mengambil langkah besar dan memiliki kapasitas intelektual untuk memperjuangkan tenaga honorer. “Pak Maxsi dikenal mampu mengeksekusi kebijakan dengan baik tanpa banyak bicara. Kami yakin beliau dapat membawa perubahan signifikan,” lanjutnya.
Komitmen untuk Masa Depan Honorer. Dukungan yang diberikan Aliansi Honorer Nasional Papua Barat kepada pasangan “Manis” tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga untuk masa depan tenaga honorer di Papua Barat.
“Kami percaya pasangan 'Manis' adalah pilihan terbaik untuk menjamin kelayakan hidup tenaga honorer dan melindungi mereka yang menjadi tulang punggung aktivitas pemerintahan daerah,” tegasnya.
Wakil Ketua menyampaikan harapannya agar pasangan “Manis” dapat membawa perubahan besar bagi tenaga honorer di Papua Barat, khususnya di Manokwari Selatan. Dukungan ini menjadi bukti komitmen Aliansi Honorer Nasional Papua Barat untuk memperjuangkan kesejahteraan tenaga honorer di seluruh Indonesia. (DanTop)
Posting Komentar